
Atlet esports nasional Rizky Faidan menyatakan kesiapannya menghadapi tantangan mempertahankan gelar juara dunia pada ajang FIFA eWorld Cup 2025 yang akan berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, Desember mendatang.
Rizky, yang menjadi bagian dari tim Indonesia saat menjuarai FIFA eWorld Cup 2024, mengaku tidak tertekan meski status juara bertahan melekat padanya.
“Enggak ada lah. Pastinya dibikin enjoy aja. Yang pasti juara bertahan itu berat. Cuman ya, apa susahnya sih back to back?” ujar Rizky saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis.
Pemain asal Bandung itu menambahkan bahwa dirinya pernah mencatatkan pencapaian serupa dalam kompetisi sebelumnya, sehingga tidak merasa asing dengan tekanan sebagai unggulan utama.
“Back to back kayaknya di event juga pernah Faidan lakuin. Jadi bukan sesuatu yang baru lah,” katanya.
Rizky berada di Jakarta untuk menghadiri acara peluncuran Indonesia Football Esports Championship (IFEC). IFEC merupakan turnamen bertingkat untuk menjaring perwakilan Indonesia untuk dapat bertanding di ajang FIFA eWorld Cup 2025.
Dalam kesempatan itu, Ketua umum PSSI, Erick Thohir, melalui Managing Director PT GSI Marsal Irwan Masita, menargetkan tim Indonesia untuk dapat mengawinkan gelar, yakni di kategori konsol dan mobile.
Meski menyadari persaingan semakin ketat, terutama dari dalam negeri, Rizky tetap optimistis. Ia menilai bahwa level kompetisi di Indonesia saat ini sudah menyamai atau bahkan melampaui persaingan internasional.
“Kalau ada turnamen 10 lawan 10 dunia, kita tuh udah pasti juara satu. Karena kita punya banyak banget pemain bagus. Di luar negeri mungkin per negara cuma ada satu-dua, tapi di Indonesia ada 15 yang setara,” ujar dia.
Pernyataan perihal banyaknya talenta Indonesia untuk berkompetisi di arena esport, juga diakui oleh CEO IFEC, Putra Sutopo.
“Jadi talent pool kita tuh cukup banyak banget mas. Baik di mobile maupun console. Sama ya mobile juga mungkin lebih susah di Indonesia juga kali ya. Cuma memang wadahnya yang belum terorganisir. Tapi perlahan ini wadah sudah mau terorganisir. Semoga yang belum keliatan bisa jadi keliatan,” kata Putra.
Putra yang juga menjadi staf pelatih di timnas eFootball Indonesia, juga menyuarakan tekadnya untuk mengukir hasil terbaik pada FIFA eWorld Cup 2025.
“Kita mau tahun ini kawinkan gelar. Konsol dan juga mobile. Karena mobile tahun lalu kita berhenti di 8 besar,” tutur Putra.