
Kepolisian meringkus sejumlah pengunjuk rasa yang melakukan aksi pembakaran dan penjarahan di gedung DPRD NTB, Kota Mataram, Sabtu.
Kapolresta Mataram Kombes Pol. Hendro Purwoko yang dikonfirmasi disela kegiatan pengamanan aksi unjuk rasa mengaku belum dapat memastikan informasi tersebut.
“Belum saya cek,” katanya.
Atas adanya aksi pembakaran yang terjadi sekitar pukul 13.00 Wita, ia menyampaikan bahwa dirinya mesti melakukan konsolidasi dengan para pihak untuk mengetahui persoalan yang muncul dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD NTB.
“Semua masih dicek, saya masih konsolidasi semuanya,” ujarnya.
Api besar yang melalap seluruh atap gedung DPRD NTB tersebut padam sekitar pukul 15.00 Wita sebelum tim pemadam kebakaran datang ke lokasi.
Meskipun terlihat ada beberapa titik api yang masih menyala dan menjadi incaran tim pemadam kebakaran, terlihat beberapa di antara pengunjuk rasa yang menerobos masuk ke dalam gedung DPRD NTB maupun gedung sekretariat dewan.
Barang seperti kursi, komputer, mesin air menjadi target mereka untuk dijarah. Tidak hanya itu, terlihat pula berkas seperti kuitansi surat perjalanan dinas berserakan di luar, tidak sedikit yang turut terbakar.
Aksi pengunjuk rasa ini menggeruduk gedung DPRD NTB usai melancarkan aksi pertama di Mapolda NTB.
Dalam aksi tersebut, para pengunjuk rasa di Mapolda NTB terdapat kelompok pengemudi ojek online. Mereka menuntut transparansi kepolisian dalam mengusut kasus Affan Kurniawan yang tewas tertabrak kendaraan taktis dalam aksi unjuk rasa di Jakarta, Kamis malam (28/8).
Bergabung dengan mahasiswa dari berbagai organisasi dan kampus, mereka berhasil masuk ke dalam Mapolda NTB dan menyampaikan aspirasi di depan lobi Mapolda NTB.
Dalam aksi terakhir, pengunjuk rasa melakukan provokasi dan melakukan perusakan terhadap pintu kaca ruang lobi Mapolda NTB.
Beruntung satu peleton brimob memasang barikade dan berhasil menghalau pengunjuk rasa hingga akhirnya melanjutkan aksi ke gedung DPRD NTB.