Cegah anak ikut aksi demonstrasi, orang tua diminta beri pemahaman

Cegah anak ikut aksi demonstrasi, orang tua diminta beri pemahaman

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan pentingnya peran orang tua dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai risiko keterlibatan dalam aksi demonstrasi yang dapat berujung kerusuhan dan tindak kriminal.

⁠”Saya mengimbau orang tua agar memberikan pemahaman pada anak-anak mengenai situasi aksi unjuk rasa ini, agar anak-anak terhindar dari potensi bahaya yang mengancam keselamatannya di saat situasi tidak terkendali,” kata Anggota KPAI Sylvana Maria Apituley saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Selain itu, guru dan pihak sekolah juga diminta memberi edukasi mengenai demokrasi dan sosial politik yang tepat pada anak.

“Berikan ruang diskusi yang aman dan nyaman kepada anak-anak agar mereka mengembangkan pemahaman yang tepat dan punya ruang berpendapat yang jelas di sekolah tentang situasi dan eskalasi politik akhir-akhir ini dan dampaknya terhadap kehidupan anak-anak hari ini dan di masa yang akan datang,” kata Sylvana Maria Apituley.

Rangkaian aksi unjuk rasa di berbagai provinsi pekan lalu tercatat menelan 10 korban jiwa, termasuk satu anak.

Korban anak tersebut berinisial ALF (16), pelajar asal Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, yang meninggal dunia pada Senin (1/9) saat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Dr Mintohardjo, Jakarta, sejak Jumat (29/8), karena koma.

Korban sebelumnya diduga terlibat dalam aksi unjuk rasa di kawasan DPR/MPR RI pada Kamis (28/8) yang berujung ricuh.

Sementara terdapat 20 anak yang menjadi korban luka dalam kerusuhan demonstrasi di berbagai daerah. Mereka saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

slot online