Ekonom sebut pemulihan ekonomi pascademo butuh kepercayaan publik

Ekonom sebut pemulihan ekonomi pascademo butuh kepercayaan publik

Direktur Eksekutif NEXT Indonesia Center Christiantoko menilai pemulihan ekonomi pasca-demonstrasi tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan fiskal, melainkan harus disertai dengan pemulihan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Menurut dia, sejumlah indikator ekonomi nasional sejauh ini masih mencerminkan daya tahan.

“IHSG hanya salah satu indikator ekonomi. Ada beberapa indikator lain yang sebetulnya sampai hari ini menunjukkan angka yang baik. Ambil contoh pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, cadangan devisa, inflasi, defisit anggaran atau serapan tenaga kerja,” ujar Christiantoko kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Salah satu kunci yang ia soroti adalah pemberantasan korupsi.

“Pemberantasan korupsi sudah di jalur yang tepat. Ini bukan hanya soal korupsi swasta, tapi juga birokrasi yang menjamur hingga ke daerah. Mulai dari proyek fiktif, penyalahgunaan anggaran, mark up, hingga laporan pertanggungjawaban fiktif,” ujarnya.

“Momentum demonstrasi kemarin justru bisa menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk membersihkan ‘lemak-lemak’ di tubuh birokrasi dengan dukungan rakyat,” tambahnya.

Christiantoko menekankan adanya dua hal yang harus dipisahkan, yakni tuntutan masyarakat yang lahir dari kegelisahan publik dan aksi perusuh yang ditunggangi oleh “penumpang gelap”.

“Keduanya adalah fakta dan pemerintah harus memisahkan mana tuntutan pendemo yang menyuarakan keresahan masyarakat dan mana perusuh yang harus diumumkan secara terbuka aktor di belakangnya, motifnya, prosesnya secara hukum harus terbuka untuk publik,” jelasnya.

Ia menilai langkah Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri pertemuan internasional di China di tengah situasi domestik menjadi sinyal positif bagi investor global bahwa stabilitas tetap terjaga.

Lebih jauh, pemulihan ekonomi akan sulit tercapai apabila kepercayaan publik tidak ikut dipulihkan.

Lebih lanjut, Christiantoko menjelaskan reaksi pasar pasca-demonstrasi lebih banyak dipengaruhi sentimen jangka pendek akibat kericuhan.

Meski sempat terkoreksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) relatif cepat pulih.

Nilai tukar rupiah juga terbukti stabil, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap kemampuan pemerintah mengendalikan situasi.

Senada, Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian berpendapat data fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih bisa bertahan di tengah guncangan.

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Agustus 2024 sebesar 2,30 persen (yoy) dan surplus neraca perdagangan 4,17 miliar dolar AS.

Fakhrul menilai kondisi likuiditas yang baik turut menopang stabilitas rupiah, tercermin dari permintaan tinggi investor terhadap surat berharga syariah negara (SUKUK) dalam lelang terakhir yang mencapai Rp41,8 triliun, naik dari Rp33,1 triliun pada lelang sebelumnya.

“Kondisi sudah membaik. Namun, untuk pasar saham (IHSG) menembus kembali di atas 8.000, diperlukan kembalinya momentum perekonomian, rasa aman dan optimisme,” jelasnya.

kas138 daftar