Kencang Investasi AI, Bos Indosat Pastikan AI Tak Gantikan Manusia

Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha dalam Tech & Telco Forum 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (5/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sejak beberapa waktu terakhir, Indosat Ooredoo Hutchison diketahui gencar berinvestasi di Artificial Intelligence (AI). Mulai dari bekerja sama dengan raksasa chip Nvidia hingga mengintegrasikan semua lini produksinya dengan teknologi tersebut.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha menjelaskan kehadiran AI ditambah 5G bisa mengubah kehidupan. Tahun ini juga dinilainya akan sangat menarik, dengan inovasi dan perubahan yang sangat cepat.

“Tapi dengan adanya AI ditambah 5G waktunya akan tiba. Saya bisa melihat bawah tahun 2025 akan sangat menarik. Kita akan melihat banyak inovasi dan perubahan yang cepat terjadi. Saya rasa kita sudah siap untuk itu,” kata Vikram dalam wawancara dengan CNBC Indonesia.

Indosat sendiri telah mengumumkan strategi Northstar AI. Terdapat tiga pilar yang diadopsi, AI Native Telco, AI Native Techco, dan Nation Shaper.

Dengan native telco, Indosat telah mengintegrasikan semua lini produksinya. Menurutnya, AI akan membantu karyawan bekerja dengan lebih baik, dan pada akhirnya berdampak positif pada kinerja perusahaan.

Untuk Native Techco, Indosat telah berinvestasi pada sovereign AI cloud, yakni data yang menjadi sumber daya untuk dilestarikan dan dilindungi.

“Di Lintasarta kami telah membuat AI factory. Ini dibuat di Indonesia, oleh Indonesia, dan didukung Perusahaan seperti Nvidia dan Google. Ini bersifat kedaulatan. Ini akan membantu kami dalam adaptasi awal AI di Indonesia,” jelasnya.

Terkait Nation Shaper, Vikram menjelaskan pihaknya tidak hanya ingin Indonesia jadi konsumen saja. Namun bisa membuat banyak hal karena didukung sumber daya yang mumpuni.

“Indonesia harus menjadi negara yang memiliki infrastruktur AI factory tak, karena Indonesia punya listrik dan air. Kami juga sedang berinvestasi dalam pengembangan talenta,” kata Vikram.

Menurut Vikram, fokus perusahaan adalah melakukan hal berkelanjutan dan sehat bagi Indonesia.

“Saya tidak bisa mengatakan saya ingin memberdayakan Indonesia atau menjadi nation shaper, jika profit-loss dan neraca kami tidak kuat. Kami menginvestasikan banyak di Indonesia Timur,” ucapnya.

Vikram juga memastikan manusia tidak akan tergantikan dengan AI. Namun, mereka yang bisa melakukan pekerjaannya dengan AI bakal jadi penantang berat mereka yang tidak beradaptasi.

Semua orang juga memiliki kesempatan untuk meningkatkan potensi dengan menggunakan AI. Sebab semua orang bisa menggunakannya dengan mudah.

“Kami ingin memastikan bahwa pendidikan yang bisa didapatkan di Stanford bisa didapatkan juga di Tarakan. Jadi saya sangat optimis bahwa AI akan memberikan dampak positif besar,” kata Vikram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*