Perang Saudara Tetangga RI Menggila Lagi, Militer Kabur ke Perbatasan

Seorang tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, 20 April 2024. (REUTERS/Soe Zeya Tun)
Foto: Seorang tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, 20 April 2024. (REUTERS/Soe Zeya Tun)

Sekelompok tentara Myanmar dilaporkan telah melarikan diri melintasi perbatasan Thailand pada Jumat (14/3/2025). Pelarian ini terjadi setelah serangan oleh kelompok etnis bersenjata yang mengusir pasukan Myanmar dari pangkalan mereka.

Militer Thailand mengatakan pejuang dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) menyerang pangkalan militer perbatasan Pulu Tu pada Jumat pukul 3:00 dini hari waktu setempat.

Pasukan KNLA merebut pangkalan tersebut sekitar pukul 3:00 pagi. Para pejuang KNLA merebut pangkalan tersebut setelah pasukan Myanmar “meninggalkan senjata mereka dan lari ke Thailand”.

“Militer Myanmar mempertahankan pangkalan tersebut tetapi akhirnya KNLA berhasil merebut kendali,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

“Beberapa tentara Myanmar tewas dan beberapa melarikan diri melintasi perbatasan ke Thailand,” tambahnya.

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan berapa banyak tentara Myanmar yang telah melintasi perbatasan ke provinsi Tak di Thailand tetapi mengatakan mereka telah “diberi bantuan kemanusiaan”.

Sementara menurut juru bicara sayap politik organisasi tersebut, Karen National Union, para pejuang KNLA merebut pangkalan tersebut setelah pasukan Myanmar “meninggalkan senjata mereka dan lari ke Thailand”.

Pangkalan Pulu Tu berada sekitar 80 kilometer (50 mil) di utara kota perbatasan Myawaddy, simpul perdagangan penting yang menjadi medan pertempuran antara pejuang anti-junta dan militer tahun lalu.

Wilayah tersebut juga merupakan episentrum ledakan pusat penipuan di Myanmar, tempat ribuan warga negara asing menjelajahi internet untuk mencari korban guna ditipu dengan skema asmara atau investasi.

Banyak pekerja mengatakan bahwa mereka diperdagangkan ke pusat-pusat tersebut dan ribuan telah dipulangkan melalui Thailand dalam beberapa minggu terakhir di bawah tekanan internasional yang meningkat.

KNLA telah berjuang selama beberapa dekade untuk membangun otonomi yang lebih besar bagi orang-orang Karen yang tinggal di sepanjang sisi tenggara Myanmar.

Kelompok ini merupakan salah satu dari puluhan organisasi etnis bersenjata yang sudah aktif sebelum kudeta dan terbukti menjadi pasukan tempur paling efektif melawan junta.

Meskipun militer telah mengalami kerugian teritorial yang besar, para analis mengatakan bahwa militer tetap kuat di wilayah inti Myanmar, dengan angkatan udara yang mampu menimbulkan kerugian besar bagi musuh-musuhnya.

Myanmar telah terkoyak oleh perang saudara setelah militer merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021. Saat ini junta militer sedang dilawan oleh berbagai organisasi etnis bersenjata dan partisan pro-demokrasi.

Kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*