Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan tiga peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Aceh pada Minggu (13/7) telah berhasil dipadamkan.
“Tiga lokasi peristiwa karhutla telah dipadamkan dengan mengerahkan mobil tanki dan petugas pemadam di lapangan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Peristiwa karhutla terjadi di Jorong Sarasah Tanggo, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat yang berdampak pada lahan seluas empat hektare.
Muhari menjelaskan, api sudah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan dan penyebab kejadian ini masih dalam proses penyelidikan.
Masih di Sumatera Barat, peristiwa karhutla juga melanda Jorong Bansa, Kabupaten Solok, pada lahan seluas satu hektare yang dipicu cuaca ekstrem.
” Api berhasil dikendalikan tanpa meluas ke area lain,” katanya.
Selain itu, kebakaran lahan juga terjadi Gampong Suka Mulia, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, yang berisi tanaman muda termasuk kakao dengan luas yang terdampak mencapai dua hektare.
Kobaran api, kata dia, berhasil dipadamkan dalam waktu satu jam setelah kejadian dilaporkan.
Muhari mengatakan, peristiwa karhutla mulai meningkat di beberapa wilayah di Indonesia sehingga pemerintah daerah dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan.
Ia menyebutkan beberapa aktivitas yang berisiko tinggi menimbulkan kebakaran yang patut dihindari seperti pembakaran lahan untuk pembukaan area pertanian, pembuangan sampah terbuka, atau membuang puntung rokok sembarangan di lahan kering.
Pemerintah daerah, kata dia, perlu melakukan penguatan koordinasi dengan meningkatkan pengawasan melalui patroli terpadu.
“Masyarakat juga agar segera melaporkan indikasi adanya titik api atau kepulan asap kepada pihak berwenang guna mencegah api berkembang menjadi karhutla yang meluas.