Vatikan Punya 5.000 Properti Senilai Rp 50 T, Investasi Saham-Obligasi

Pemandangan Lapangan Santo Petrus dan kota Roma seperti terlihat dari puncak Basilika Santo Petrus, di Vatikan, Kamis, 14 Maret 2013. (AP Photo (AP Photo/Oded Balilty/File Foto)

Vatikan membuktikan diri bahwa institusi agama bisa sejalan dengan upaya mensejahterakan umat melalui investasi yang tepat.

Pada awal 1980-an, ketika Michael Bloomberg mendirikan Bloomberg L.P., sedikit yang dapat memprediksi bagaimana perusahaan ini akan merevolusi industri informasi keuangan global.

Namun, keputusan penting diambil pada 1982 yakni menjadikan Vatikan sebagai klien pertama untuk Bloomberg Terminal. Ini menjadi tonggak awal yang menentukan dalam perjalanan sukses Bloomberg.

Dilansir dari Reuters, Vatikan, yang dikenal dengan pengelolaan aset besar dan kebutuhan akan informasi pasar yang cepat dan akurat, menjadi pelanggan pertama yang menggunakan platform Bloomberg Terminal.

Dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam memantau pasar keuangan global, Vatikan memanfaatkan sistem tersebut untuk mengakses data secara real-time, yang sangat penting bagi pengambilan keputusan investasi mereka.

Keputusan ini bukan hanya meningkatkan kapasitas Vatikan dalam mengelola portofolio mereka, tetapi juga memberikan bukti bagi calon klien lain tentang kemampuan unggul sistem Bloomberg.

Keunggulan Bloomberg Terminal yang menawarkan akses cepat ke data pasar, analisis ekonomi, dan informasi keuangan real-time, semakin menarik perhatian dari berbagai institusi finansial besar di seluruh dunia.

Keberhasilan Vatikan sebagai klien pertama mendorong Bloomberg L.P. untuk terus memperluas jangkauan layanannya kepada lebih banyak pelanggan global, termasuk bank, hedge fund, dan institusi keuangan besar lainnya.

Bloomberg Terminal sendiri telah berkembang pesat sejak saat itu. Hingga 2021, lebih dari 325.000 terminal digunakan oleh para profesional keuangan di lebih dari 120 negara.

Bloomberg kini mendominasi pasar perangkat lunak keuangan dengan pangsa pasar yang diperkirakan mencapai 33% hingga 40% secara global, mengalahkan para pesaing seperti Refinitiv dan FactSet. Keberhasilan Bloomberg L.P. ini tak lepas dari langkah cerdas mereka untuk memulai hubungan dengan klien bergengsi seperti Vatikan, yang memberi perusahaan reputasi dan validasi pada awal perjalanan mereka.

Vatikan, dengan aset dan kekayaan yang sangat besar, memilih Bloomberg Terminal bukan hanya untuk keuntungan teknis, tetapi juga untuk menghadirkan solusi yang lebih efektif dalam pengelolaan portofolio mereka di tengah dinamika pasar global yang semakin kompleks. Pada akhirnya, hubungan ini menjadi salah satu aspek yang membantu Bloomberg untuk meraih posisi dominan dalam pasar informasi keuangan.

Portofolio keuangan Vatikan sangat luas dan beragam, mencakup investasi di berbagai sektor seperti saham, obligasi, dan properti, serta kepemilikan real estat yang signifikan.

Institute for Religious Works (IOR), yang juga dikenal sebagai Bank Vatikan, memainkan peran sentral dalam mengelola aset-aset ini dan memfasilitasi transaksi keuangan bagi Takhta Suci serta organisasi-organisasi yang berafiliasi dengannya.

Kantor investasi Vatikan, APSA, telah mencetak keuntungan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, yang turut berkontribusi pada anggaran operasional dan pertumbuhan aset Vatikan.

Vatikan Catat Laba Investasi €45,9 Juta di Tengah Reformasi Keuangan Paus Fransiskus

Kantor Investasi Vatikan (APSA) melaporkan laba investasi sebesar €45,9 juta atau sekitar Rp860 miliar pada 2023 (1€= 18.733). Laba ini meningkat signifikan dari €32,3 juta pada tahun sebelumnya.

Seluruh keuntungan ini digunakan untuk mendukung operasional Takhta Suci dan memperkuat cadangan aset Vatikan, di tengah upaya reformasi finansial besar-besaran yang dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus.

Reformasi tersebut mencakup modernisasi sistem keuangan Vatikan yang sebelumnya sempat dilanda skandal dan kurang transparan. Melalui pendekatan baru yang berbasis pada prinsip-prinsip moral dan ajaran sosial Gereja Katolik, Paus Fransiskus memperketat kebijakan investasi dengan melarang keterlibatan dalam sektor-sektor seperti senjata, pornografi, tambang destruktif, dan industri terkait aborsi.

kingslot

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*